Tips Memilih PBF untuk Apotek

Obat sebagai komoditas utama di apotek sangat terikat dengan perundang-undangan dalam proses pengadaan, penerimaan, penyimpanan, dan pendistribusiannya. Sehingga semua instansi yang melayani dalam proses tersebut juga terikat peraturan dalam menjalani kegiatannya, salah satunya apotek sebagai fasilitas kesehatan yang menyediakan obat kepada masyarakat. 

Apotek dalam mengadakan obat harus mengikuti peraturan yang berlaku begitupun dalam mendistribusikan obat. Salah satu peraturan yang mengikat adalah apotek hanya mengadakan obat dari pedagang besar farmasi. Namun memang dalam hal mendesak untuk memenuhi kebutuhan dalam jumlah kecil diperbolehkan membeli dari apotek lainnya. PBF (Pedagang Besar Farmasi) sendiri adalah suatu lembaga yang telah memiliki izin legal secara hukum untuk melakukan kegiatan pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat dalam jumlah yang besar sesuai dengan CDOB (Cara Distribusi Obat yang Baik) yang berlaku. 

Sehingga menjadi tanggung jawab apotek untuk dapat memilih pihak PBF dalam mencukupi kebutuhan apotek. Tahapan memilih PBF patut anda lakukan dengan hati-hati. Hal ini dikarenakan jika anda mengadakan obat dari pihak PBF yang palsu atau ilegal maka apotek anda dapat terjerat hukum yang berlaku. Selain dari segi kelegalan pemilihan PBF juga akan berpengaruh terhadap harga beli obat yang nantinya akan berdampak kepada omset apotek anda. Penting untuk dapat memilih apotek yang menguntungkan, yaitu PBF legal yang menawarkan harga obat yang murah namun berkualitas sehingga margin keuntungan yang apotek dapatkan dapat lebih tinggi. Berikut ini adalah beberapa pertimbangan yang anda lakukan dalam memilih PBF untuk proses pengadaan di apotek Anda : 

1. Kelegalan PBF 

Pertimbangan utama yang harus anda perhatikan adalah mengenai kelegalan PBF. Pada saat awal perjanjian kerjasama anda dapat meminta bukti kelegalan PBF yaitu dengan ada atau tidaknya surat izin  Pedagang Besar Farmasi yang dikeluarkan oleh Dirjen jika PBF pusat atau dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi untuk PBF Cabang. Pernah ditemukan kasus beredarnya obat palsu dan ternyata PBF yang memberikan obat tidak terdaftar secara hukum. Sebagai pemilik bisnis apotek anda harus dapat memastikan kelegalan PBF yang memasok obat ke apotek anda 

2. Kualitas Produk 

Kemudian setelah kelegalan anda juga patut melakukan penelitian sederhana atau percobaan mandiri untuk menilai kualitas sediaan farmasi yang disediakan oleh suatu PBF. Hal ini dikarenakan, PBF juga mempunyai fungsi penyimpanan dan pendistribusian obat dan jika tidak dilakukan secara benar obat dapat saja rusak saat penyimpanan atau proses pendistribusian. 

Oleh karena itu, dalam menerima obat dari PBF petugas yang berada di apotek wajib melakukan pengecekan terlebih dahulu secara teliti meliputi kesesuaian nama, jumlah obat, kadaluarsa obat serta keutuhan bentuk fisik obat. Jangan sampai kita menerima barang yang tidak berkualitas karena kesalahan dari pihak PBF

3. Harga 

Harga tentunya adalah salah satu pertimbangan yang krusial selain kualitas barang. Karena apotek sebagai unit bisnis tentunya akan mengambil keuntungan dari proses penjualan obat atas barang dan jasa yang ia berikan. Pilihlah PBF yang dapat menawarkan harga bersaing atau PBF yang sering menawarkan potongan harga untuk pembelian jumlah tertentu. Jika harga beli kepada PBF dapat anda tekan maka margin keuntungan yang anda dapatkan akan lebih tinggi. 

Saat ini telah ada aplikasi SwipeRx, yaitu platform online yang dapat membandingkan harga obat dari setiap PBF legal secara real time . Aplikasi ini akan memudahkan anda dalam memilih PBF yang dapat memberikan keuntungan tambahan untuk bisnis apotek anda. 

4. Kualitas Pelayanan PBF

Pertimbangan ke empat yang tidak kalah penting adalah mengenai kualitas pelayanan yang disediakan oleh PBF. Sejauh apa PBF responsif terhadap keluhan yang disampaikan oleh apotek, misalkan terkait dengan waktu kadaluarsa obat PBF yang dapat menawarkan penukaran obat yang mendekati waktu kadaluarsa akan lebih menguntungkan . 

Kemudian dari segi waktu pengiriman obat, pilihlah distributor yang dapat mengirimkan obat dengan cepat. Hal ini dikarenakan lamanya waktu tunggu akan berpengaruh terhadap pelayanan apotek anda, karena adanya kerugian akibat kehilangan kesempatan transaksi akibat tidak adanya stok obat. Semakin lama proses pengiriman maka kemungkinan anda kehilangan pelanggan akan semakin besar. 

5. Kontrak, Insentif dan Diskon 

Kemudian juga pertimbangkan mengenai kontrak insentif dan diskon yang ditawarkan oleh pihak PBF anda. Pilih PBF yang memiliki program loyalitas member yang dapat menguntungkan anda. SwipeRx selain menawarkan kemudahan pengadaan secara online juga banyak memiliki program loyalitas seperti diskon harga obat dan kesempatan menukarkan hadiah seperti emas, uang tunai, barang lainnya. 

Baca juga : Keuntungan dan kerugian bisnis waralaba apotek

Nah sekian 5 tips dari kami untuk memilih PBF di apotek anda. SwipeRx merupakan aplikasi pengadaan apotek yang terpercaya dan bekerja sama dengan sejumlah PBF legal. Melalui aplikasi ini, anda dapat membandingkan harga satu jenis obat di setiap PBF. Kemudian juga terdapat beberapa program loyalitas yang menguntungkan anda seperti potongan harga dan hadiah menarik seperti emas batangan untuk anda yang berhasil mengumpulkan poin loyalitas. 

Selain itu, pengadaan bersama SwipeRx juga cepat, obat dapat dikirimkan pada hari yang sama saat anda melakukan pemesanan bagi apotek yang terletak di daerah Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi.Jika anda ingin mengetahui informasi lainnya tentang bisnis apotek anda dapat membaca artikel-artikel kami sebelumnya dan bergabunglah dengan kami SwipeRx aplikasi digital pengadaan obat yang menawarkan jaminan 100% produk original dari PBF terpercaya, layanan pengiriman cepat, dan harga yang kompetitif. Daftarkan apotek di sini sekarang !

Berlangganan Newsletter

Berita Lainnya